Home »
» Membongkar Kelicikan Djohar Arifin dan Jongos-jongosnya
Kaskus - The Largest Indonesian Community - Berita Luar Negeri | Tempat diskusi mengenai berita dari luar negeri. | |
Membongkar Kelicikan Djohar Arifin dan Jongos-jongosnya Jan 17th 2013, 04:22 Berikut ini adalah daftar dosa Prof Djohar Arifin Husein selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI: 1. Dosa pertama adalah melakukan reset kompetisi dan menyatakan ISL sebagai liga illegal. Inilah awal mula pemberontakan yang dilakukan oleh kubu KPSI. Sesuai dengan Kongres Bali, peserta ISL sebagai liga kasta tertinggi di Indonesia adalah 18 klub, bukan 24 klub. Selain itu keberadaan 6 tim gratisan menjadi masalah. Belum lagi masalah cloning klub yang dilakukan oleh kepengurusan Prof DA demi memenuhi kuota minimal peserta liga level 1 di Indonesia. 2. Dosa kedua adalah ketidakmampuan menyelenggarakan kompetisi yang berkualitas. IPL jelas kalah gemerlap dari ISL. Belum lagi permasalahan jadwal kompetisi yang amburadul dan berubah-ubah. Kemenangan WO sering terjadi selama penyelenggaraan IPL. Belum lagi indikasi adanya â??mafia baruâ??yang berat sebelah memihak tim-tim yang dikendalikan oleh konsorsium. Bandingkan dengan ISL, yang setiap pertandingannya selalu dipenuhi oleh penonton. Bukan hanya itu, setiap hari penonton televise di seluruh Indonesia dapat melihat pertandingan seru dan menarik di ajang ISL ini melalui stasiun TV ANTV. Sistem konsorsium yang ditawarkan oleh IPL gagal total karena pada akhirnya aliran dana ke klub menjadi seret sehingga banyak klub yang menunggak gaji pemainnya. 3. Dosa ketiga adalah kegagalan membentuk timnas yang tangguh. Timnas yang berlaga di Piala AFF 2012 didominasi oleh pemain yang bermain di IPL, liga tarkam yang kualitas pemainnya dipertanyakan. Kekalahan 10-0 dari Bahrain menjadi bukti betapa tidak berkualitasnya pemain hasil kompetisi IPL ini. Selain itu, timnas Indonesia juga gagal mengalahkan Filipina dan Vietnam, yang pada tahun-tahun sebelumnya berhasil dikalahkan. Timnas untuk Piala AFF 2012 juga dilatih oleh seorang pelatih yang belum berpengalaman, yakni Nil Maizar. Dibandingkan dari track recordnya, dia masih kalah dibandingkan Alfred Riedl. Sehingga wajar jika akhirnya klub-klub ISL menginginkan pemainnya memperkuat timnas yang lebih berkualitas, yakni The Real Garuda yang baru saja menyelesaikan ujicoba di Australia.
| |
|
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.