Featured Video

Home » » Perang Mata Uang Mengancam

Perang Mata Uang Mengancam

Written By remi on Wednesday, January 16, 2013 | 8:42 PM

Kaskus - The Largest Indonesian Community - Berita Luar Negeri
Tempat diskusi mengenai berita dari luar negeri.
Perang Mata Uang Mengancam
Jan 17th 2013, 03:49



Rusia memperingatkan dunia berisiko masuk dalam perang mata uang yang baru. Eropa mengindikasikan akan mengikuti jejak negara-negara lain yang melemahkan nilai tukar mata uangnya, seperti yang dilakukan Jepang terhadap yen.



â??Jepang melemahkan nilai tukar yen dan negara-negara lain bisa mengikuti jejaknya,â?? kata Alexei Ulyukayev, Deputi Gubernur Bank Rossii, bank sentral Rusia. Peringatan dari Ulyukayev ini merespons pernyataan dari Perdana Menteri Luxembourg Jean-Claude Juncker yang menganggap nilai tukar euro yang tinggi bisa membahayakan ekonomi Eropa.



Juncker, ketua menteri-menteri keuangan zona euro, mengatakan penguatan euro sebesar 7% terhadap dolar Amerika Serikat dalam enam bulan belakangan menjadi ancaman baru bagi perekonomian Eropa. Padahal, Eropa baru saja menunjukkan sinyal sudah melewati fase terburuk dalam krisis utang selama tiga tahun belakangan.



Melemahkan nilai tukar merupakan upaya mencari sumber pertumbuhan ekonomi lain, karena penentu kebijakan suatu negara sudah kehabisan ruang kebijakan moneter dan fiskal. Risikonya adalah tiap negara mencoba meningkatkan ekspor, merugikan daya saing negara lain sehingga memicu aksi balasan.



Negara-negara berkembang berulang kali mengeluhkan mengenai penguatan nilai tukar mereka akibat kebijakan moneter longgar di negara-negara maju. Istilah perang mata uang dipopulerkan oleh Guido Mantega, Menteri Keuangan Brazil, pada 2010.





Jepang menggencarkan upaya menekan nilai tukar yen begitu Perdana Menteri Shinzo Abe terpilih pada Desember 2012 dan berupaya mendorong pertumbuhan baik dari dukungan fiskal pemerintah dan moneter bank sentral. Nilai tukar yen terhadap dolar Amerika Serikat terdepresiasi sebesar 11% sejak Desember.



Para ekonom dari Citigroup Inc dalam laporannya kemarin menunjukkan penguatan euro akan berdampak terhadap kebijakan European Central Bank pada kuartal II 2013. Jika euro terus menguat, Citigroup memprediksi bank sentral Eropa akan memangkas suku bunga yang saat ini berada di level 0,75%.



Bank Rossii sepertinya tidak akan menempuh pelonggaran moneter dalam waktu dekat karena ekonomi tumbuh sesuai dengan perkiraan sebesar 3,5% per tahun. â??Memangkas suku bunga atau memberlakukan quantitative easing akan kontraproduktif saat ini,â?? kata Ulyukayev.



Pertemuan G-20

Perang mata uang akan menjadi salah satu topik perdebatan pada pertemuan G-20 di Moskow bulan depan. Selain itu, Korea Selatan ingin pertemuan itu juga membahas dampak buruk pelonggaran kebijakan di negara maju terhadap negara berkembang.


Shin Je Yoon, Wakil Menteri Keuangan Korea Selatan, mengatakan tengah mempelajari berbagai cara untuk mengurangi volatilitas aliran modal dan pergerakan nilai tukar mata uang. â??Mekanisme merespons aliran modal harus menjadi instrumen kebijakan bersama,â?? katanya.

http://www.indonesiafinancetoday.com...Uang-Mengancam

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Blogger Themes