VIVAnews - Bencana topan yang menghantam wilayah selatan Filipina telah menewaskan lebih dari 200 orang pada Rabu, 5 Desember 2012. Ratusan orang lainnya dilaporkan hilang oleh topan yang menyebabkan kerugian jutaan dolar tersebut.
Seperti diberitakan Reuters, topan Bopha yang menghantam wilayah pesisir dan pertanian wilayah Mindanao dan Palawan menewaskan sedikitnya 230 orang. Topan Bopha sendiri memiliki daya hancur yang besar dengan kecepatan hembusan hingga 120 kilometer per jam, dan puncaknya pada 150 kilometer per jam.
Di provinsi Lembah Compostela, wilayah Mindanao, topan menghancurkan rumah-rumah, memicu longsor dan banjir bandang. Gubernur Lembah Compostela, Arthur Uy, mengatakan air bah dari pegunungan menyapu gedung sekolah, pengadilan, dan pusat kesehatan.
"Air tiba-tiba datang, anginnya sangat kencang, menyebabkan banyak korban tewas," kata Uy.
Banjir bandang yang merusak sektor pertanian dan infrastruktur merugikan kota Compostela hingga US$98 juta. Bopha dilaporkan merusak 70-80 lahan pertanian, terutama perkebunan pisang untuk ekspor.
Sebanyak 245 orang masih dinyatakan hilang. Petugas penyelamat sulit mencapai lokasi karena jalanan tertutup reruntuhan. "Kata-kata terakhir yang diucapkan ibu saya adalah "Ibu sayang kamu"," kata Julius Rebucas, yang kehilangan ibu dan kakaknya pada banjir bandang.
Setiap tahunnya, sebanyak 20 topan menghantam Filipina, menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Desember tahun lalu, sebanyak 1.500 orang tewas di Mindanao akibat topan Washi. (umi)
sumber

0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.