GAZA, KOMPAS.com - Kelompok Hamas meminta diakhirinya blokade Israel atas Gaza dan serangan bertubi-tubi atas wilayah tersebut, seorang pejabat tinggi Palestina mengatakan, seperti dikutip CNN, Minggu (19/11/2012).
Hamas, kelompok militan di Palestina yang menguasai Gaza sejak 2007, mengatakan sebuah serangan udara Israel menewaskan satu keluarga yang terdiri dari 10 orang pada Minggu (18/11/2012).
Di lain pihak, Israel mengatakan Hamas sudah menembakkan hampir 150 roket ke wilayah Israel dalam sehari. Israel berdalih, serangan itu yang menewaskan keluarga itu sebenarnya ditujukan pada salah satu pemimpin korps penembak roket Hamas, tetapi Israel tidak yakin apakah orang yang ditarget itu termasuk korban tewas.
Ini merupakan kekerasan terakhir yang menjadi mimpi buruk bagi jutaan warga di kawasan itu.
Seorang utusan khusus Israel tengah berada di Mesir untuk membicarakan gencatan senjata pada Minggu malam, kata pemerintah Mesir. Sementara itu para diplomat Liga Arab, PBB, dan Eropa bergantian datang dan pergi dari kawasan itu untuk merundingkan hal yang sama.
Nabil Sha'ath, seorang negosiator senior Palestina, mengatakan Hamas menuntut diakhirinya "kekerasan dan pengepungan keras terhadap Gaza yang menghalangi warganya untuk keluar dan masuk, dengan demikian warga Gaza bisa menjalani kehidupan secara normal.
Wilayah itu mengalami embargo ekonomi sejak Hamas mengambil alih kendali dari Otoritas Palestina yang dikuasai kelompok Fatah. Fatah sendiri kini menguasai Tepi Barat.
Namun Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, dia terus "melakukan kontak" dengan pemimpin Hamas yang kini berada di pengasingan, Khaled Meshaal. Abbas juga meminta agar warga Palestina bersatu selama serangan Israel.
Sa'ath yang juga pemimpin Fatah, mengatakan Hamas menginginkan Israel berhenti menyasar para pemimpin faksi-faksi Palestina serta meminta agar wilayah pencarian ikan nelayan Palestina diperluas dari 3 mil menjadi 30 mil lepas pantai.
Sa'ath mengatakan tujuan Palestina bukan hanya diakhirinya pertempuran terakhir ini, tetapi juga gencatan senjata jangka panjang antara Hamas dengan Israel.
"Upayanya adalah untuk mencapai situasi nyata yang stabil. Karena itulah mereka meminta komitmen dari pihak Israel yang sering melakukan agresi, serangan dan penembakan terhadap para nelayan di laut," ujar Sa'ath.
Namun roket-roket terus berjatuhan di Israel pada hari Minggu dan serangan udara terus dilancarkan atas Gaza. Suara sirene tanda serangan roket terdengar di Tel Aviv sepanjang Minggu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan berhasil menghadang setidaknya dua roket yang menuju Tel Aviv menggunakan sistem pertahanan antirudal "Iron Dome".
Dilaporkan, sebuah roket mengenai satu mobil di kota Ofakim, sementara satu roket lainnya jatuh di garasi sebuah rumah di Ashkelon.
Di Gaza, televisi Hamas al-Aqsa menayangkan gambar-gambar jenazah anak-anak yang dikeluarkan dari puing-puing sebuah rumah yang terkena serangan udara Israel. Menurut petugas ambulans Palestina, yang tewas adalah 10 orang dalam satu keluarga.
http://internasional.kompas.com/read...Gaza%20Membara
Nah, kan, cuma hebat di bacot..
nantang2 israel dgn nembakin rudal ke pemukiman yahudi.
giliran ditembakin rudal dari isreal, langsung minta ampun.
hamas cuman jualan anak kecil dan wanita yg kena rudal israel, nggak ada jualan lain buat narik simpati kambing dan onta dari luar.
untung hamas cepat tobat, kalo israel udah melakukan serangan darat, itu udah susah diberhentikan.
mari kita tunggu komen si bejad, yg sampe skrg ini sakit gigi, hingga suarapun nggak keluar sedikit pun.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.