Sejumlah pendeta dinyatakan menggunakan pistol, pisau dan hewan anjing dalam tindakan kekerasan yang mereka lakukan terhadap para korbannya.
Dalam dengar pendapat resmi yang digelar oleh pihak Parlemen Negara Bagian Victoria, hari Senin ini, ditemukan fakta dan bukti-bukti yang mendukung terjadinya sejumlah tindakan kekerasan dan pelecehan seks, yang dilakukan oleh sejumlah gereja katolik.
Helen Last, Direktur In Good Faith yang merupakan sebuah lembaga advokasi kekerasan seksual menyatakan, sejumlah korban kekerasan mengatakan kepada dirinya bahwa sejumlah pendeta membawa senjata dan pisau dalam melakukan aksinya.
Sementara korban lainnya mengatakan, bahwa sejumlah sekolah gereja 'memelihara anjing untuk menakuti para korban yang sebagian besar adalah anak-anak'.
Dirinya juga menceritakan beberapa insiden lain seperti kejadian pemerkosaan yang terjadi di sebuah rumah sakit katolik, dimana seorang korbannya merupakan perempuan yang memiliki suami.
"Hal ini merupakan beberapa contoh dari kasus yang terjadi," katanya kepada Komisi Keluarga dan Masyarakat. "Masih ada ratusan kasus lainnya yang juga mesti dibuka," tambahnya.
Kebanyakan korban merasa takut untuk menyampaikan kasus yang menimpanya karena khawatir akan cemooh dari kalangan masyarakat dan ketakutan akan munculnya 'pembalasan dari Tuhan'.
Terungkapnya kasus kekerasan ini berawal dari surat terbuka yang dilansir oleh Kepala Detektif Inspektur Polisi Peter Fox kepada sejumlah media di Australia.
Dirinya menyatakan bahwa ada ratusan kasus kekerasan dan pelecehan anak yang belum terungkap selama satu dekade karena 'ditutupi' oleh sejumlah pejabat yang berwenang.
Inspektur Fox menyatakan bahwa mandeknya sejumlah kasus ini merupakan suatu hal yang sangat melakukan bagi pemerintah
Fairfax Media melaporkan bahwa seorang psikolog telah menemukan puluhan korban dari kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Uniknya lagi, tiga perempat korbannya berasal dari sejumlah persekutuan gereja yang dicurigai ikut terlibat dalam skandal tersebut.
Sumber :
http://www.beritasatu.com/asia/82625...eh-gereja.html ======================
Moga di Indonesia ga ada ya Gan kasus seperti ini
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.