TEMPO.CO, Singapura - Semakin meningkatnya dunia, semakin mudah pula masyarakat berkomunikasi antarnegara. Chief Executive Office Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, Dokter Kelvin Loh, mengaku selalu mendukung 200 dokter rumah sakitnya itu untuk berkomunikasi dengan pasien, sehingga pasien merasa lebih nyaman dengan keadaan masing-masing.
"Tentu kami selalu meminta dokter kami untuk berkomunikasi secara teratur dan menanyakan kondisi kesehatan pasien," ujar Dokter Kevin Loh di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, Singapura, 29 Januari 2013. Cara berkomunikasi dokter kepada pasien, menurut Loh, diserahkan masing-masing dokter.
Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura sudah menerapkan pelayanan aktif kepada pasien. Dalam pelayanan ini, dokter lebih aktif menghubungi pasien dan menanyakan kondisi pasien. Para dokter ini tidak khawatir memberikan nomor pribadi kepada pasien. "Sehingga apabila ada keluhan, para pasien dapat berkonsultasi 24 jam," kata dokter spesialis penyakit jantung Kenneth Ng pada kesempatan yang sama.
Ahli bedah tulang, Dokter Jeffrey Chew, juga melakukan pelayanan yang sama. Ia memiliki pengalaman unik Chew ketika menangani pasien berkewarganegaraan Indonesia yang harus operasi tulang lutut. Hingga enam bulan setelah operasi, Chew selalu berkomunikasi dengan pasien asal Medan tersebut.
"Saya pakai Skype untuk berkomunikasi dengan dia. Jadi saya bisa melihat keadaan lututnya setelah operasi," kata Chew. Meski konsultasi kesehatan dapat dilakukan di mana saja, dan kapan saja, Chew tetap bekerja sama dengan beberapa ahli tulang di berbagai negara tempat asal pasien. "Bila ada keluhan kecil, setidaknya pasien mendapat pertolongan pertama lebih dulu di tempat asalnya, dan tetap di bawah pantauan saya," kata Chew.
Sumber
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.