Home »
» [Gara2 China] Warga Hong Kong Hadapi Kelangkaan Susu Formula
Kaskus - The Largest Indonesian Community - Berita Luar Negeri | Tempat diskusi mengenai berita dari luar negeri. | |
[Gara2 China] Warga Hong Kong Hadapi Kelangkaan Susu Formula Feb 1st 2013, 07:31 Seorang pria melintasi sebuah toko yang memajang berbagai merek susu formula untuk bayi. Hong Kong terancam mengalami kelangkaan susu formula karena diselundupkan ke China. HONG KONG, KOMPAS.com - Lebih dari 12.500 orang mengajukan petisi kepada Presiden AS Barack Obama untuk membantu Hong Kong agar terhindar dari kekurangan susu formula untuk bayi. Para pembuat petisi itu mengatakan kekurangan susu formula di bekas jajahan Inggris itu adalah perbuatan para penyelundup dari daratan China. Susu formula sangat populer di kalangan warga daratan China, karena kkualitas dan keamanan makanan bayi yang diproses di China tak terjamin. Apalagi sejumlah skandal terkait makanan bayi sempat menyeruak di China, salah satu skandal terjadi pada 2009 ketika enam bayi meninggal dunia karena minum susu formula yang mengandung melamin. Permohonan dengan judul "Bayi kelaparan di Hong Kong, Bantuan Internasional Dibutuhkan" itu dimasukkan ke bagian "Kami adalah Rakyat" di situs resmi Gedung Putih, yang tidak mewajibkan pengaju petisi adalah warga AS. Namun, jumlah penandatangan petisi harus mencapai 100.000 orang untuk mendapat perhatian pemerintahan Obama. "Para orangtua di Hong Kong nyaris tak bisa membeli susu formula di toko-toko karena para penyelundup dari China daratan menyerbu kota kecil ini untuk membeli susu formula dan menjualnya dengan harga mahal di China," demikian isi petisi itu. "Kami meminta bantuan internasional karena bayi-bayi di Hong Kong akan menghadapi kelaparan dalam waktu dekat," tambah petisi itu. Tak terlalu jelas apa yang diinginkan pengaju petisi ini untuk dilakukan Presiden Obama. Namun, para pengguna internet di Hong Kong melihat petisi ini adalah cara untuk mempermalukan pemeirntah. "Seluruh dunia akan menertawakan Hong Kong," kata seorang ibu kepada harian South China Morning Post. Source | |
|
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.