NEW DELHI â?? One day after the cremation of a woman who died after being gang-raped and beaten, many Indians decided not to celebrate new yearâ??s eve in tribute to the victim who has come to be called â??Indiaâ??s braveheart.â??
President Pranab Mukherjee and Prime Minister Manmohan Singh canceled all their official events to mark the new year. The defense forces, known for their boisterous New Yearâ??s Day revelry, instructed all formations across the nation to cancel their scheduled parties.
Personal Post
According to the Press Trust of India, the head of Indiaâ??s ruling Congress party, Sonia Gandhi, asked members not to greet her, setting the note for the somber mood that prevailed across India.
New Delhiâ??s exclusive British-era club the Delhi Gymkhana canceled its musical event and asked its members to light candles in memory of the medical student who was gang-raped and brutalized by six men in a moving bus on Dec. 16 in the nationâ??s capital.
â??No one felt like celebrating, and the club mourns tonight,â?? said club member Samir Singh, 45, on telephone from his home. â??Our thoughts go out to the family, and there is nothing to rejoice anyway.â??
Five of the men were arrested last week, and one who was less than 18 years of age has been sent to a state-run correctional facility.
Dozens of protesters in New Delhi continued their sit-ins. The capitalâ??s memorial arch, India Gate, which has for long been the nerve-center of late-night revelry in the capital, has been blocked and barricaded by heavy police and paramilitary deployment.
â??We used to go to India Gate to ring in the new year,â?? said Digvijay Dahiya, a 38-year-old realtor from Gurgaon, an upscale suburb. â??But today we canâ??t, and we donâ??t want to.â??
Gurgaonâ??s main mall-lined street, the site of a horrific public molestation of a young woman on New Yearâ??s Eve last year, was also closed to traffic and revelers.
A live concert scheduled for Monday night featuring the controversial Punjabi language rapper called Honey Singh, whose lyrics have come under fire for being demeaning to women, was canceled by a hotel in Gurgaon. A police officer in the northern city of Lucknow also filed a complaint against Singh for his â??extremely vulgar and indecent songs,â?? on a day when the hashtag â??misogynisticâ?? was trending on Twitter in India.
Indians on Twitter and Facebook were abuzz with calls for toning down the celebrations and for boycotting parties.
Governments in the largely feudal northern states of Haryana and Punjab, which border New Delhi, canceled all functions.
http://www.washingtonpost.com/world/...128_story.html
Quote:
India Berkabung, Pesta Tahun Baru Ditiadakan. Luar Biasa!
Liputan6.com, New Delhi : Tak ada pesta pora menyambut tahun baru 2013 di India. Bangsa itu sedang berkabung. Menangis dan murka atas wafatnya seorang gadis yang menjadi korban kebiadaban 6 pria bejat di bus kota New Delhi.
Angkatan bersenjata India membatalkan perayaan resmi yang sebelumnya direncanakan digelar di negara bagian Punjab dan Haryana.
Sementara, Ketua Partai Kongres Nasional yang berkuasa di India, Sonia Gandhi juga menegaskan, pihaknya tak akan menyelenggarakan perayaan apapun.
Bahkan para pengusaha yang biasa meraup untung dari perayaan malam tahun baru, ikut berkabung. "Biarlah tak ada perayaan tahun baru di seluruh negeri. Sebagai penghormatan bagi jiwa yang terenggut," kata Sekretaris Jenderal Konfederasi Semua Pedagang India, Praveen Khandelwal pada Hindustan Times, seperti dilansir BBC, Senin (31/12/2012).
Ada banyak hotel, klub, tempat komersial, para selebritis yang mengumumkan pembatalan acara tahun baru. Bagi mereka yang masih menggelar perayaan, kadar kemeriahan diturunkan.
Salah satunya, Gymkhana Club yang meminta 7.000 anggotanya datang, bukan untuk pesta, tapi menyalakan lilin, sebagai bentuk solidaritas bagi korban. Sebuah klub golf di Delhi, Chelmsford Club dan Press Club of India membatalkan acara malam tahun baru.
Industri hiburan di Mumbai juga berduka. Para bintang Bollywood menyatakan, tak akan menggelar perayaan apapun. Ikon Bollywood, Amitabh Bachchan dan istrinya, anggota parlemen, Jaya Bachchan juga memutuskan untuk membatalkan pesta keluarga yang jadi tradisi selama bertahun-tahun.
Alih-alih larut dalam suasana tahun baru penuh hura-hura, hingga Senin (31/12/2012), protes terus digelar di ibukota News Delhi. Menuntut penegakkan hukum yang tegas untuk melindungi kaum hawa. Warga masyarakat tak berminat mengadakan perayaan.
Perjuangan Baru Dimulai
Enam pria bejat telah ditahan atas perilaku biadab mereka. Ancaman hukuman mati menanti.
Keluarga korban bertekad akan terus berjuang menegakkan keadilan, memastikan para pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Perjuangan baru dimulai. Kami menuntut semua pelakunya digantung. Kami akan berjuang untuk itu, sampai kapanpun," kata saudara lelaki korban kepada Indian Express.
Sementara ayah korban masih sangat berduka. Apalagi putri yang dicintai meninggal secara tragis. "Ini sangat menyakitkan, aku bahkan tak berani masuk ke kamarnya. Dia lahir di rumah ini. Buku-bukunya, pakaian, semua masih ada," kata dia, tercekat.
Pemerkosaan itu merenggut nyawa dan mimpi korban. Seorang mahasiswa kedokteran bermasa depan cerah, perempuan yang berdebar menanti pernikahannya di tahun 2013. Ia justru disiksa dan diperkosa di depan calon suaminya.
Siapa nama korban, sama sekali tak penting untuk diungkap. Namun, penderitaan tak terperi yang dirasakannya menjadi rasa sakit yang dirasakan seluruh warga India. Pemerkosaan atas dirinya adalah jiwa dan harga diri bangsa yang terkoyak.
Menjadi klimaks dari dari kemarahan terpendam rakyat India atas permerkosaan dan pelecehan perempuan yang makin keterlaluan. Pria, perempuan, politisi, pemerintah, oposisi, artis, aktivis, rakyat kebanyakan, selebritis, siapapun -- bergerak bersama untuk satu tujuan: tercipta perlindungan hukum untuk kaum hawa.
Untuk gerakan masif ini, kepedulian, dan pilihan untuk tidak tinggal diam, rakyat India layak diacungi jempol. Luar biasa!
Bagaimana dengan di Indonesia? Di negeri ini kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual, khususnya di transportasi publik kerap terjadi, bahkan hingga merenggut korban nyawa. Tapi tak ada perubahan berarti.
Dengan segala hormat kepada Livia Pavita Soelistio, mahasiswi Universitas Bina Nusantara, korban perampokan dan pemerkosaan di angkutan kota yang wafat. Tragedi atas dirinya seharusnya bisa dijadikan pelecut sebuah gerakan perubahan. Bukan untuk dilupakan!(Ein)
http://news.liputan6.com/read/477991...kan-luar-biasa
semoga pelakunya dihukum mati
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.