Featured Video

Home » » Wanita Inggris Hidup Menyendiri Karena Alergi Teknologi

Wanita Inggris Hidup Menyendiri Karena Alergi Teknologi

Written By remi on Thursday, November 22, 2012 | 1:21 AM

Kaskus - The Largest Indonesian Community - Berita Luar Negeri
Tempat diskusi mengenai berita dari luar negeri.
Wanita Inggris Hidup Menyendiri Karena Alergi Teknologi
Nov 22nd 2012, 08:55



Alergi bisa jadi hal biasa di jaman modern saat ini. Tapi apa jadinya jika yang dialami adalah alergi terhadap teknologi modern? Hal ini yang membuat Velma Lyrae, hidup tak seperti layaknya orang kebanyakan, dan memilih tenda untuk tidur dan beraktivitas setiap hari.

Seperti dikutip dari the Sun (21/11/2012), Velma Lyrae, 51 sering menghabiskan waktu hingga 18 jam sehari di homemade kamarnya. Tanpa ponsel, pengering rambut, atau WiFi karena dia alergi terhadap medan elektromagnetik. Sebagai gantinya, ia sering menghabiskan waktu dengan membaca, melakukan karya seni dan menulis surat.

Hal ini disebabkan Velma menderita sindrom hipersensitivitas elektromagnetik. Kondisi yang membuat wanita ini merasakan sakit kepala, nyeri saraf, kehilangan memori, tinnitus, jantung berdebar-debar, vertigo dan sakit sendi jika dia berada di dekat medan magnet.

Waktu Velma memang tak selalu ia habiskan di dalam tenda, sesekali seperti orang lain pada umumnya ia juga kerap berjalan-jalan untuk mengusir penat. Hanya saja, saat melakukan aktivitas ini, ia harus memakai syal khusus yang melindungi dari gelombang elektromagnetik sekelilingnya.

Pada awalnya gejala ini tak dirasakan oleh Velma. Namun sedikit demi sedikit, hal ii kemudian menjadi semakin buruk dari waktu ke waktu. Untuk tempat tinggal yang menurutnya nyaman ini, Velma harus mengeluarkan biaya £800. Dia mengklaim bahan serat logam dalam jaring dapat memantulkan gelombang elektro magnetik dan menghentikan dia dari penderitaan gejala EMS.

"Aku dulu suka pergi ke festival dan menonton live music, tetapi karena setiap orang sering memberi info melalui ponsel, dan karena saya tak bisa lebih dekat dengan panggung, maka pada akhirnya saya harus menyerahkan kesenangan karena masalah medis ini, jelasnya.

Dr Erica Mallery Blythe mengatakan, Gejala EHS dapat mencakup berbagai sistem, mulai dari gejala ringan sampai berkomplikasi dengan masalah medis yang lain. Dan di beberapa negara di Eropa, hal ini sangat sering terjadi, dan seakan menjadi masalah global.


SUMBER

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Blogger Themes