Home »
» Istana Siak Indrapura, Udang Galah dan Durian.
Riau mempunyai banyak kekayaan alam dan budayanya, saat ini Riau dikenal
sebagai Kepulauan Riau dan Riau Daratan. Kali ini kita akan berkeliling
Siak Inderapura dan sekitarnya untuk berburu foto alam, budaya dan
arsitektur Melayu.
Siak adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau yang dulunya merupakan
pusat kesultanan Islam terbesar di Riau yaitu Siak Sri Indrapura.
Warisan kebesarannya pun hingga kini masih nampak di berbagai sudut
kota. Sejarahnya yang panjang telah meninggalkan warisan peradaban
Melayu yang mengagumkan dan pantas dibanggakan Indonesia.
Quote:
Istana Kesultanan Siak yg sampai saat ini masih berdiri dan terawat sangat baik.
Istana Siak Sri Indrapura
untuk menuju ke Siak membutuhkan waktu 3 sd 4 jam dari kota Pekanbaru,
Kabupaten Siak Riau ini memiliki beberapa bangunan megah bersejarah,
sekarang difungsikan sebagai perkantoran, rumah tinggal, penginapan,
toko oleh penduduk Siak. yang terkenal yaitu Istana Siak Sri Indrapura
saat ini istana ini sudah diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk
dirawat, ketika saya berkeliling didalamnya harus saya akui Musium
Istana Siak ini sangat dirawat dengan baik dan didalamnya pun masih
banyak barang peninggalan Sultan.Untuk dapat melihat Bangunan bangunan
Melayu zaman/tempo dulu dijuluki juga sebagai ‘Istana Matahari Timur’,
jarak tempuh dari sebelah timur Pekanbaru mencapai empat jam perjalanan
melalui sungai hingga menuju Kabupaten Siak Sri Indrapura.
Di Siak Riau terdapat Kesultanan Siak Sri Inderapura yang merupakan
sebuah Kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di Kabupaten Siak,
Provinsi Riau, Indonesia. Dalam perkembangannya, Kesultanan Siak muncul
sebagai sebuah kerajaan bahari yang kuat dan menjadi kekuatan yang
diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya di
tengah tekanan imperialisme Eropa. Jangkauan terjauh pengaruh kerajaan
ini sampai ke Sambas di Kalimantan Barat, sekaligus mengendalikan jalur
pelayaran antara Sumatera dan Kalimantan. Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif Kasim II menyatakan
kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia.
Quote:
Jembatan Siak yang sangat megah dan besar, salah satu Jembatan terbesar di Pulau Sumatera.
Jembatan Siak
Jembatan Istana Siak berada sekitar 100 meter disebelah Tenggara
kompleks Istana Siak Sri Indrapura. jembatan ini merupakan ikon dari
Kabupaten Siak, jembatan ini sangat megah dan bagus untuk difoto.
Jembatan tersebut dibuat tahun 1899. Dibawah jembatan istana terdapat
sungai (parit), diduga dulu sekaligus sebagai parit pertahanan kompleks
istana.
Ikan Sungai yang masih banyak terdapat di Siak, dan menjadi kuliner khas Melayu disini.
Quote:
Udang Galah di Siak ini asli maknyus tenan gan, Udang sebesar telapak tangan ini bisa dinikmati seharga 30 sd 50rb perekor.
SeaFood Udang Galah dan Durian Siak.
jika sudah sampai di Siak, sangat direkomendasikan untuk mencoba Kuliner
Udang Galahnya yang tersohor. kita bisa banyak menemui Udang Galah ini
di Restoran atau Warung Melayu, sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu
karena yang memakan dan yang menjual tidak banyak. setelah mencoba Rasa
udang Galah Siak ini memang sangat spesial, selain ukurannya yang sangat
besar juga sangat fresh. harganyapun lebih murah dari Jakarta, untuk
udang sekepal tangan saya harganya mencapai Rp 50.000
Durian Siak ini menurut saya durian paling enak di P Sumatera, Durian Montong mah lewaatt.
kalau sudah makan hidangan utama pasti ada pencuci mulutnya, ya Durian
Siak boleh dicoba setelah memakan udang Galah. Durian Siak ini juga
sangat spesial, bahkan saya bisa bilang Durian Siak ini durian yang
paling enak dibandingkan Pekanbaru. Durian ini bisa kita jumpai di
sepanjang jalan sebelum memasuki Kota Siak.
Quote:
Suasana Sungai Siak dari atas Jembatas Siak, banyak aktivitas lalu lalang di Sungai ini.
Masjid Syahabuddin
Merupakan masjid Kerajaan Siak, dibangun pada masa pemerintahan Sultan
Kasim I. Masjid berdenah 21, 6 X 18, 5 m. Bangunan masjid telah
berkali-kali mengalami perbaikan tetapi masih mempertahankan bentuk
aslinya.
Mesjid Syahabuddin yang merupakan mesjid kerajaan Siak, bentuk dan arsitekturnya cukup lama dan kuno.
Makam Sultan Kasim II
Terletak dibelakang masjid Syahabuddin, dimakamkan Sultan Kasim II
(Sultan terakhir mangkat pada 23 April 1968. Jirat makam sultan
berbentuk 4 undak dari tegel dan marmer berukuran panjang 305 cm. Lebar
153 cm. Dan tinggi 110 m. Nisannya dari kayu berukir motif suluran
–suluran. Bentuknya bulat silinder bersudut 8 dengan diameter 26 cm dan
kelopak bunga teratai.
Note : saat ini Istana Sultan Siak sudah diserahkan ke Pemerintah
Daerah setempat dan beralih fungsi menjadi musium. selama saya
berkeliling Indonesia menurut saya Musium Istana Kesultanan Siak ini
adalah salah satu musium terbaik dan terawat di Indonesia. semoga banyak
musium musium di daerah terutama bisa mencontoh Musium Istana Siak ini.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.