Ada sekelompok mahasiswa pecinta alam akan melakukan darma wisata di sebuah cagar alam. Sesuai tata tertib dan kode etik sebagai pecinta alam, mereka di wanti-wanti oleh pembimbing bahwa mereka harus menghargai alam. Mereka dilarang keras merusak apapun yang berada di cagar alam ataupun membuang sampah sembarangan. Bila kedapatan ada yang melanggar aturan, akan ada tindakan tegas dari pihak kampus. Sekarang tiba waktunya para mahasiswa berangkat ke tempat tujuan wisata. Seminggu kemudian kegiatan pun selesai dan mereka siap-siap untuk pulang. Sebelum berangkat pulang, sang pembimbing ditemani beberapa rekan senior mereka datang ke bekas tenda dan mulai lakukan pemeriksaan. Mereka ingin memastikan kalau para mahasiswa tsb tidak melanggar aturan misal merusak tanaman atau membuang sampah. Tapi apa lacur, mereka menemukan sebuah gunting kuku di salah satu bekas tenda. Entah milik siapa, nanti baru mereka tanyakan di kampus. Setiba di kampus, para mahasiswa tsb di panggil untuk diinterogasi. Tak ada yang mengaku, gunting kuku itu milik siapa. Pembimbing tampaknya marah dan berkata dengan suara agak keras,
Pembimbing (P): â??Baiklah, kalau kalian tidak ada yang mengaku siapa pemilik gunting ini, dengan berat hati akan saya umumkan siapa sebenarnya pemilik benda ini. Dan ingat, sanksinya cukup beratâ??.
Semua mahasiswa tampak cemas, risau, galau. Mereka sedang membayangkan sanksi apa yang akan diterima.
P: â??Kalian tidak tahu bahwa ada nama salah satu teman kalian yang tertera di benda ini. Kalau memang kalian tidak mau mengaku, apa boleh buat, saya akan beritahu siapa pemiliknya. Nama lengkapnya 'Stainless Steel' â??.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.