Orang bilang, masa kecil adalah masa paling indah. Anak-anak gembira bermain bersama teman- temannya setelah pulang sekolah.
Tapi itu sebatas impian di kalangan anak dari keluarga mi
skin. Tengok saja nasib anak-anak nelayan ini. Anak bernama Ussu misalnya, tiap hari ngos-ngosan mengangkat ikan di Tempat Pelelangan Ikan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan.
Anak-anak putus sekolah tersebut bekerja mengangkat ikan, menata ikan ke dalam kotak dan memecah balok es. Bayaran mereka tak seberapa. Sehari mereka cuma mengumpulkan uang Rp 30.000 hingga Rp 75.000.
Dani tak kalah ngos-ngosan. Ia bekerja mendorong ikan dan merapikannya. Ia bersabar putus mengangkat ikan, menata ikan ke dalam kotak dan memecah balok es untuk mengawetkan ikan.
Demikian juga Wandi. Bersyukurlah anak-anak yang orangtuanya berkemampuan secara ekonomi. Pedulilah terhadap mereka.
==give comment==
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.