Featured Video

Home » » [subhanallah] Pelayan Tuhan diganjar Nobel Perdamaian

[subhanallah] Pelayan Tuhan diganjar Nobel Perdamaian

Written By remi on Tuesday, October 16, 2012 | 9:21 PM

Kaskus - The Largest Indonesian Community - Berita Luar Negeri
[subhanallah] Pelayan Tuhan diganjar Nobel Perdamaian
Oct 17th 2012, 03:20

Pelayan Tuhan diganjar Nobel Perdamaian



Hari ini pada 1979, dunia menganugerahi Nobel Perdamaian pada Bunda Teresa atas jasanya memberikan cinta kasih pada sesama, terutama mereka kaum papa dan penyakitan.

Tidak banyak orang mengetahui kehidupan pribadi perempuan bernama asli Agnes Gonxha Bojaxhiu ini. Dia memang tertutup jika ditanyakan demikian. Namun saat berbicara tentang kesehariannya dan cita-citanya bagi kaum miskin, Teresa bakal menjawab lantang. Baginya semata-mata untuk Tuhan, seperti dilansir surat kabar the Telegraph.

Teresa muda memasuki sekolah untuk menjadi biarawati. Misionarisnya mengirim dia ke Kota Calcutta, India, daerah paling kumuh, jorok, kotor, menjijikkan, sarang penyakit, dan penduduknya miskin. Awalnya dia menjadi guru di sebuah sekolah menengah pertama. Tapi hatinya merasa terpanggil menolong mereka hidup penuh kesulitan.

Perempuan dikenal sebagai bunda kaum miskin itu mulai menanggalkan baju biarawati dan digantinya dengan kain putih berhias garis biru di pinggirnya. Busana sederhana itu dimaksud agar dirinya bisa melebur pada mereka tak berpunya. Teresa pelan-pelan mendirikan sekolah di daerah kumuh dan mulai mengajari anak-anak miskin di situ. Ia juga belajar obat-obatan sederhana, mengunjungi rumah-rumah orang sedang sakit dan merawat mereka. Perhatian dan pelayanan ini menggugah banyak gadis alumni Sekolah St. Mary, dan memilih bergabung membantu Teresa.

Pengalaman paling luar biasa dicatat pada buku harian miliknya. Dia pernah bertemu dua perempuan sekarat dan tidak satupun rumah sakit mau menerima. Sampai akhirnya Teresa menemui walikota Calcutta dan dia hanya diberikan fasilitas sebuah gedung tua. Akhirnya difungsikan sebagai tempat penampungan dan pengobatan orang-orang miskin. Gedung itu diberi nama Kalighat, tempat si papa mendapat harap.

Karena baktinya untuk kaum miskin dan Tuhan, banyak orang berbagai penjuru mengunjungi dia dan melihat dari dekat kegiatan Teresa. Tapi kunjungan itu tidak lebih dari sekedar berwisata. Namun Teresa tidak pernah protes, sarkas, berkata ketus, dan jutek. Semua tetap dilayani dengan baik. Dia mengaku rasa benci dan takut sudah lama pergi dari dirinya. Pujian datang dari mereka malah ditanggapi santai, "Kenapa terlalu banyak kata-kata, bukan kerja?".

Teresa satu sosok dunia tidak akan ada yang menggantikan. Di tengah perputaran bumi tidak lagi ada orang mendekati kemiskinan. Justru sebaliknya, meningkatkan kekayaan. Ganjaran Nobel Perdamaian memang pantas untuk Teresa.
[fas]

sumber

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Blogger Themes