Featured Video

Home » » [Ngakak Bersama] Kumpulan Cerita Lucu

[Ngakak Bersama] Kumpulan Cerita Lucu

Written By remi on Sunday, December 16, 2012 | 4:30 AM

Kaskus - The Largest Indonesian Community - Jokes & Cartoon
Forum yang berisi kumpulan humor dari Kaskuser, siap ngakak Gan!
[Ngakak Bersama] Kumpulan Cerita Lucu
Dec 16th 2012, 12:23

- = KUMPULAN CERITA LUCU = -

Quote:Original Posted By

  • 18+


Pak sumi dan bu' suti pasangan suami istri yg sudah tua sedang makan malam di suatu rumah makan, sepakat untuk mengunjungi tempat pertamakali bertemu dahuu untuk bernostalgia

pak sumi: bu' masih ingat ketika kita bertemu pertama kali 50 tahun yg lalu
kita pergi dri rumah makan ini, jalan kaki menuju pojokan sana, di belakang pom bensin dan di pagar itu kita bercinta dengan gaya main belakang
???

Bu' suti: tentu saja ingat ...

Pak sumi: klo bgitu, untuk mengenang masa lalu
bgaimana klo kita kembali lgi kesna dan melakukan sekali lgi seperti dulu, eheem..tentu saja posisinya tetap dri belakang.

Seorang pemuda yg kebetulan berada di rumah makan itu dan duduk membelakangi, mndengar pembicaraan pasangan tua ini

krna penasaran pemuda itu mengikuti pasangan tua ini meninggalkan rumah makan

di belakang pom bensin, pemuda itu melihat
bu' suti menurunkan CDnya dan di peluk pinggul sang istri dri belakang

bu' suti lalu mengambil posisi dengan berpegangan pagar besi di depannya

lalu tubuh keduanya bergeraj sangat cepat sehingga pagar yg dipegangnya ikut bergetar hebat

semua gerakan seolah kabur saking cepatnya
mereka melakukannya tanpa berhenti sedikitpun

sampai pda akhirnya mereka jatuh ke tanah dan tidak bergerak sama sekali sampai beberapa puluh menit

pemuda itupun terpesona..
Belum pernah ia melihat orang bercinta sehebat itu

"aku harus tau rahasianya..
Masa seorang kakek bisa bercinta sehebat itu, apalagi aku yg mesih muda
"gumam pemuda"

akhirnya dengan memberanikan diri pemuda itu menghampiri pasangan tua itu yg masih terbaring lemah

Pemuda: pak..maaf ya
kebetulan tdi saya menyaksikan apa yg baru saja terjadi
selama hidup saya, belum pernah melihat seorangpun yg bercinta sehebat itu
saya yakin 50 tahun yg lalu
bapak pasti lebih hebat lagi dong ???

Meski masih dlam kondisi sangat lemah
pak sumi lalu menjawab:

"nak, 50 tahun yg lalu, pagar sialan ini belum ada LISTRIKnya..."

pemuda: (-_-")


Quote:Original Posted By

  • Pelan-pelan, ada Anak-anak


"Digerbang sebuah kompleks ada rambu bertuliskan "AWAS PELAN-PELAN BANYAK PENYEBERANG JALAN".
Tapi pengendara tetap saja 'ngebut jalannya.

Lalu Pak RT membuat rambu lain lagi...
"AWAS PELAN-PELAN, BANYAK ANAK2.
Tetap saja tak diindahkan.

Tapi Pak RT gag kurang akal,,dipasangirambu baru dengan tulisan "AWAS PELAN-PELAN BANYAK PEREMPUAN TELANJANG".

Dan ternyataaaa...
Sejak rambu baru itu dipasang,, tidak ada lagi yang berani ngebut dijalan, bahkan mereka selalu liat kiri kanan,,
celingak celinguk saat jalan...



Quote:Original Posted By

  • Ayah.. kembalikan tangan Dita !

Bismillahir-Rahmanir-Rahim â?¦ Sepasang suami isteri â?? seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaia
n yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Yaâ?¦ karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, â??Kerjaan siapa ini !!!â?? â?¦. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan â?? Saya tidak tahu..tuan.â?? â??Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?â?? hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata â??Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik â?¦kan!â?? katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apaâ?¦ Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. â??Oleskan obat saja!â?? jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. â??Dita demam, Buâ??â?¦jawab pembantunya ringkas. â??Kasih minum panadol aja ,â?? jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. â??Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siapâ?? kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. â??Tidak ada pilihan..â?? kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akutâ?¦â??Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawahâ?? kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. â??Ayah.. ibuâ?¦ Dita tidak akan melakukannya lagiâ?¦. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagiâ?¦ Dita sayang ayah..sayang ibu.â??, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. â??Dita juga sayang Mbok Narti..â?? katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

â??Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?â?¦ Bagaimana Dita mau bermain nanti ?â?¦ Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, â?? katanya berulang-ulang.Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maafâ?¦Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepiâ?¦, Namunâ?¦., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..



You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Blogger Themes